Minggu, 18 November 2018

Review Jurnal





Review Jurnal Berjudul :
             Pengembangan Aplikasi Kasir Pada Sistem Informasi Rumah Makan Padang Ariung.

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
         
      Dalam kegiatan pada rumah makan Padang Ariung, proses penulisan transaksi masih dilakukan dengan cara manual atau tulis tangan. Hal ini dapat dikatakan kurang efektif dan efisien, dikarenakan sering terjadi kesalahan dalam menghitung jumlah yang harus dibayar dan banyak waktu yang dibutuhkan untuk penulisan laporan yang tepat dan akurat, selai itu dikarenakan prosesnya masih dilakukan secara manual. Resiko dari pemrosesan secara manual ini dapat menurunkan tingkat kepercayaan pelanggan terhadap rumah makan Padang Ariung apabila terjadi kesalahan dalam menghitung biaya yang harus dibayar.


      Resiko ini akan terus menerus bertambah apabila pelayan tidak mampu menghitung dengan benar dan ditambah dengan kondisi yang ramai, maka dari itu untuk menekan resiko tersebut dibuatkan suatu sistem yang dapat menekan resiko-resiko negatif tersebut, Berkas nota yang ditulis secara manual (bon) dibutuhkan setiap pembeli untuk memastikan harga yang dihitung kedalam total pembayaran sama dengan harga pada menu makanan. Arsip yang disimpan merupakan bukti salah satu terjadi transaksi dan tingkat keramaian pembeli yang dapat mengakibatkan penjual mengalami kesulitan mengelola dan menghitung transaksi penjualan secara cepat, tepat dan efisien.


BAB II
Tujuan

       Berdasarkan dari latar belakang diatas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan aplikasi kasir pada sistem informasi rumah makan Padang Ariung.

Masalah

         Proses transaksi yang digunakan pada rumah makan Padang Ariung masih dilakukan secara manual, sehingga kurang efektif dan efisien apabila harus menghitung secara manual dan tanpa struk pembelian. Hal ini menyebabkan resiko-resiko yang dianggap biasa bisa saja menjadi hal yang merugikan, salah satunya adalah resiko kehilangan kepercayaan pelanggan terhadap rumah makan padang Ariung.


BAB III

Hasil dan Pembahasan

Analysis 
         Analysis adalah tahap untuk merancang sistem baru setelah proses identifikasi sistem yang ber-jalan dilakukan. Model analysis meliputi identifikasi aktor, use case diagram, activity diagram, sequence diagram dan identifikasi aktor. Setelah melakukan analysis maka teridentifikasi use case diagramnya yaitu terdiri dari admin, kasir dan pemilik. Admin berperan sebagai pelayan yang membantu pelanggan untuk menuju perangkat pemesanan. Kasir berperan sebagai tempat pembayaran dan memberikan struk pembayaran. Pemilik berperan sebagai owner dan pemantau dari seluruh kegiatan yang terjadi di rumah makan Padang Ariung. Activity diagram input transaksi merupakan gambaran algoritma dari diagram aktivitas pemesanan makanan melalui perangkat pemesanan. Activity diagram input transaksi terdiri dari, tampil halaman utama -> pilih menu transaksi -> isi data transaksi -> jika sudah transaksi sudah benar maka cetak dan jika transaksi salah maka kembali ke pilih menu -> cetak struk -> selesai.

Design 
      Setelah menyelesaikan model analysis maka berlanjut ke tahap model design. Tahap design adalah tahap perancangan class diagram, struktur menu dan interface sistem. Pada class diagram, terdiri dari 5 class yaitu jenis makanan, menu makan, detail transaksi, transaksi, dan karyawan. Setiap class memiliki tugas masing-masing yang mewakili beberapa subclassnya.

Implementasi 
       Implementasi adalah tahap dimana mengimplementasikan diagram-diagram yang telah dirancang ke dalam coding yang akan menghasilkan aplikasi. Setelah itu dibuatlah deployment diagram untuk menjelaskan perangkat keras mana saja yang terhubung dengan aplikasi.



KESIMPULAN

      Berdasarkan hasil analisis dan pengembangan sistem informasi aplikasi kasir pada rumah makan Padang Ariung yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 

1. Dengan adanya aplikasi kasir ini diharapkan dapat membantu proses transaksi yang dilakukan di Rumah Makan Padang Ariung yang masih bersifat manual, sehingga mengakibatkan pem-borosan disebabkan banyaknya kertas nota yang digunakan, serta waktu yang digunakan untuk menghitung proses pembayaran yang memakan waktu. 

2. Diharapkan dengan sistem yang baru ini perhitungan dalam proses transaksi yang dilakukan bisa meminimalisir waktu perhitungan dan meminimalisir kesalahan yang terjadi. 

3. Sistem baru ini dirancang sesuai kebutuhan lapangan sehingga pada saat proses penginputan menu makanan dan transaksi pembayaran, dapat menghasilkan pengkajian secara cepat, baik, dan benar sehingga proses transaksi lebih efektif dan efisien. 

4. Aplikasi kasir ini dibuat berbasis desktop dengan bahasa pemograman java dan database MySQL.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL

KELEBIHAN :

Dengan Menggunakan aplikasi ini maka transaksi akan lebih mudah dan cepat.

KEKURANGAN :

Banyak kata dan istilah-istilah di beberapa bagian jurnal sedikit sulit dimengerti.


DAFTAR PUSTAKA

Muthohari Anwar, Bunyamin, Sri Rahayu, “Pengembangan Aplikasi Kasir Pada Sistem Informasi                   Rumah Makan Padang Ariung”, Jurnal Algoritma, Vol. 13 No. 1 2016/hal. 157-163.

REVIEWER

Andrew Icksan

Minggu, 08 Oktober 2017

Pengertian Dan Contoh Soal MEAN,MEDIAN,MODUS


Mean

Mean adalah sebuah rata-rata dari data yang diperoleh berupa angka. Mean adalah  Jumlah nilai-nilai yang dibagi dengan jumlah individu.

Contoh Soal:
Ada tiga orang berpenghasilan dalam satu harinya masing-masing sebesar 40 ribu,75 ribu,dan 35 ribu.

Jawab:
Rata-rata penghasilan = (40+75+35) : 3 = 150 : 3 = 50
Maka sudah bisa dipastikan jika dijadikan satu, rata-rata penghasilan mereka dalam satu hari adalah 50 ribu.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa mencari nilai M dapat dilakukan dengan cara berikut: M = ∑X : N
Dalam menghitung Mean, dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya: Rata-rata Hitung Rata-rata Ukur Rata-rata Harmonis.

Median

Median adalah nilai yang letaknya di tengah dari data yang telah diurutkan dari nilai terkecil sampai terbesar. Jika banyak data ganjil maka Me adalah data yang terletak tepat yang ditengah setelah diurutkan · Jika banyak data genap maka Me adalah ratarata dari dua data yang terletak di tengah setelah diurutkan.

Contoh Soal:
Hitunglah median dari nilai ujian matematika kelas 3 SMK berikut ini:
8,4,5,6,7,6,7,7,2,9,10

Jawab:
- Data: 8,4,5,6,7,6,7,7,2,9,10
- Diurutkan: 2,4,5,6,6,7,7,7,8,9,10
- (n) =11
- Letak Me =6
- Jadi median=7 (angka yang terletak pada urutan ke-6).


Modus

Modus adalah angka/data yang paling sering muncul atau yang memiliki frekuensi terbanyak.
Contoh Soal:
Sekumpulan data : 2, 3, 4, 4, 5
(Maka modusnya adalah 4 muncul 2 kali).

Sekumpulan data : 3, 3, 3, 4, 4, 5, 5, 5, 6, 9
(Maka modusnya adalah 3 dan 5 masing-masing muncul 3 kali).

Sekumpulan data : 3, 4, 5, 6, 7
(Maka modusnya tidak ada).



Selasa, 30 Mei 2017

Pengertian Surat Lamaran Dan Riwayat Hidup

Pengertian Surat Lamaran Dan Riwayat Hidup

Surat Lamaran adalah surat yang dibuat oleh seseorang untuk melamar pekerjaan di suatu perusahaan, kantor atau instansi tertentu. Secara garis besar surat lamaran kerja terbagi menjadi dua macam yaitu surat lamaran kerja berdasarkan iklan dan surat lamaran kerja berdasarkan inisiatif sendiri. surat lamaran kerja termasuk kedalam golongan surat resmi atau dinas sehingga dalam penulisannya terdapat aspek-aspek tertentu yang harus di perhatikan.


Cara membuat surat lamaran kerja yang baik dan benar

1. Gunakan bahasa yang baik dan benar.
pergunakan bahasa yang formal karena surat lamaran kerja termasuk surat resmi jangan menggunakan bahasa yang tidak patut dalam pembuatan surat resmi.
2. Tulislah kalimat yang singkat padat dan jelas.
jangan bertele-tele dalam menulis surat lamaran karena surat lamaran bisa menampilkan jati diri seseorang serta sebuah instansi atau perusahaan tidak menyukai surat lamaran yang bertele-tele.
3. Tulislah secara manual menggunakan tangan.
penulisan surat lamaran kerja secara manual lebih disukai perusahaan karena melalui tulisan tangan bisa dinilai bagaimana pribadi seseorang.
4. Perhatikan kebersihan surat lamaran kerja.
jangan sampai ada coretan atau bekas penghapus dalam surat lamaran kerja, jika salah menulis lebih baik tulis ulang di kertas baru, jangan menggunakan stipo untuk menghapus.
5. Isi secara jelas data diri dan informasi yang informasi tentang diri anda, serta lampirkan dokumen-dokumen pendukung seperti daftar riwayat hidup,fotocopy identitas diri serta dokumen-dokumen lain yang menjadi persyaratan.
6. Jika anda mempunyai sertifikat pendukung yang bisa menambah nilai plus untuk diri anda jangan ragu untuk melampirkannya.
 

Bagian-bagian dalam surat lamaran kerja

1.Tempat dan tanggal pembuatan surat lamaran.
2. Hal atau perihal.
3. Lampiran berkas.
4. Alamat yang di tuju.
5. Salam pembuka.
6. Isi surat yang bisa di bagi menjadi empat bagian yaitu ; paragraf pembuka, isi surat, daftar lampiran dan paragraf penutup.
7. Salam penutup.
8. Nama terang pelamar dan tanda tangan.
 
Sumber :
http://www.kopi-ireng.com/2014/06/pengertian-surat-lamaran-kerja-beserta.html

Pengertian Kalimat Efektif

Pengertian Kalimat Efektif

Pengertian Kalimat Efektif

Kalimat efektif dapat diartikan sebagai susunan kata yang mengikuti kaidah kebahasaan secara baik dan benar. Tentu saja karena kita berbicara tentang kaidah yang menjadi patokan kalimat efektif dalam bahasan ini adalah kaidah bahasa Indonesia menurut ejaan yang disempurnakan (EYD).

Syarat Kalimat Efektif

Pada dasarnya, ada empat syarat utama sebuah kalimat dapat dikatakan efektif atau tidak.

sumber gambar: hubpages.com

1. Sesuai EYD

Sebuah kalimat efektif haruslah menggunakan ejaan maupun tanda baca yang tepat. Kata baku pun mesti menjadi perhatian agar tidak sampai kata yang kamu tulis ternyata tidak tepat ejaannya.

2. Sistematis

Sebuah kalimat paling sederhana adalah yang memiliki susunan subjek dan predikat, kemudian ditambahkan dengan objek, pelengkap, hingga keterangan. Sebisa mungkin guna mengefektifkan kalimat, buatlah kalimat yang urutannya tidak memusingkan. Jika memang tidak ada penegasan, subjek dan predikat diharapkan selalu berada di awal kalimat.

3. Tidak Boros dan Bertele-tele

Jangan sampai kalimat yang kalian buat terlalu banyak menghambur-hamburkan kata dan terkesan bertele-tele. Pastikan susunan kalimat yang kalian rumuskan pasti dan ringkas agar orang yang membacanya mudah menangkah gagasan yang kalian tuangkan.

4. Tidak Ambigu

Syarat kalimat efektif yang terakhir, kalimat efektif menjadi sangat penting untuk menghindari pembaca dari multiftafsir. Dengan susunan kata yang ringkas, sistemastis, dan sesuai kaidah kebahasaan; pembaca tidak akan kesulitan mengartikan ide dari kalimat kalian sehingga tidak ada kesan ambigu.

Ciri-ciri Kalimat Efektif

Untuk membuat kalimat efektif tidaklah sulit asalkan sudah memahami ciri-ciri suatu kalimat dikatakan efektif. Berikut ini adalah 5 ciri-ciri sehingga suatu kalimat dapat kita katakan efektif.

1. Kesepadanan Struktur

Hal pertama yang harus diperhatikan adalah kelengkapan struktur dan penggunaannya. Inilah yang dimaksud dengan kesepadanan struktur. Ada beberapa hal yang menyangkut ciri-ciri yang satu ini.

a. Pastikan kalimat yang dibuat mengandung unsur klausa minimal yang lengkap, yakni subjek dan predikat.

b. Jangan taruh kata depan (preposisi) di depan subjek karena akan mengaburkan pelaku di dalam kalimat tersebut.

Contoh kalimat efektif dan tidak efektif:
Bagi semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (tidak efektif)
Semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (efektif)

c. Hati-hati pada penggunaan konjungsi yang di depan predikat karena membuatnya menjadi perluasan dari subjek.

Contoh:
Dia yang pergi meninggalkan saya. (tidak efektif)
Dia pergi meninggalkan saya. (efektif)

d. Tidak bersubjek ganda, bukan berarti subjek tidak boleh lebih dari satu, namun lebih ke arah menggabungkan subjek yang sama.

Contoh:
Adik demam sehingga adik tidak dapat masuk sekolah. (tidak efektif)
Adik demam sehingga tidak dapat masuk sekolah. (efektif)

2. Kehematan Kata

Karena salah satu syarat kalimat efektif adalah ringkas dan tidak bertele-tele, kalian tidak boleh menyusun kata-kata yang bermakna sama di dalam sebuah kalimat. Ada dua hal yang memungkinkan kalimat membuat kalimat yang boros sehingga tidak efektif. Yang pertama menyangkut kata jamak dan yang kedua mengenai kata-kata bersinonim. Untuk menghindari hal tersebut, berikut ini contoh mengenai kesalahan dalam kata jamak dan sinonim yang menghasilkan kalimat tidak efektif.
Contoh Kata Jamak:
Para siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (tidak efektif)
Siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (efektif)
Ketidakefektifan terjadi karena kata para merujuk pada jumlah jamak, sementara siswa-siswi juga mengarah pada jumlah siswa yang lebih dari satu. Jadi, hilangkan salah satu kata yang merujuk pada hal jamak tersebut.
Contoh Kata Sinonim:
Ia masuk ke dalam ruang kelas. (tidak efektif)
Ia masuk ruang kelas.

Ketidakefektifan terjadi karena kata masuk dan frasa ke dalam sama-sama menunjukkan arti yang sama. Namun, kata masuk lebih tepat membentuk kalimat efektif karena sifatnya yang merupakan kata kerja dan dapat menjadi predikat. Sementara itu, jika menggunakan ke dalam dan menghilangkan kata masuk—sehingga menjadi ia ke dalam ruang kelas—kalimat tersebut akan kehilangan predikatnya dan tidak dapat dikatakan kalimat efektif menurut prinsip kesepadanan struktur.

3. Kesejajaran Bentuk

Ciri-ciri yang satu ini menyangkut soal imbuhan dalam kata-kata yang ada di kalimat, sesuai kedudukannya pada kalimat itu. Pada intinya, kalimat efektif haruslah berimbuhan pararel dan konsisten. Jika pada sebuah fungsi digunakan imbuhan me-, selanjutnya imbuhan yang sama digunakan pada fungsi yang sama.
Contoh:
Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah, dan pengolahannya. (tidak efektif)
Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah, dan mengolahnya. (efektif)

4. Ketegasan Makna

Tidak selamanya subjek harus diletakkan di awal kalimat, namun memang peletakan subjek seharusnya selalu mendahului predikat. Akan tetapi, dalam beberapa kasus tertentu, kalian bisa saja meletakkan keterangan di awal kalimat untuk memberi efek penegasan. Ini agar pembaca dapat langsung mengerti gagasan utama dari kalimat tersebut. Penegasan kalimat seperti ini biasanya dijumpai pada jenis kalimat perintah, larangan, ataupun anjuran yang umumnya diikuti partikel lah atau pun.
Contoh:
Kamu sapulah lantai rumah agar bersih! (tidak efektif)
Sapulah lantai rumahmu agar bersih! (efektif)

5. Kelogisan Kalimat

Ciri-ciri kalimat efektif terakhir yang amat krusial menyangkut kelogisan kalimat yang kalian buat. Kelogisan berperan penting untuk menghindari kesan ambigu pada kalimat. Karena itu, buatlah kalimat dengan ide yang mudah dimengerti dan masuk akal agar pembaca dapat dengan mudah pula mengerti maksud dari kalimat tersebut.
Contoh:
Kepada Bapak Kepala Sekolah, waktu dan tempat kamu persilakan. (tidak efektif)
Bapak Kepala Sekolah dipersilakan menyampaikan pidatonya sekarang. (efektif)


Sumber :
http://www.studiobelajar.com/kalimat-efektif/


Pengertian Diksi

Pengertian Diksi

Diksi merupakan salah satu istilah yang digunakan dalam dunia sastra. Istilah diksi merujuk kepada berbagai macam makna kata atau pun kalimat yang ada di dalam karya sastra. Penggunaan diksi biasanya dilakukan untuk membuat karya sastra menjadi lebih menarik, lebih mudah difahami, dan juga lebih sesuai dengan apa yang ingin digambarkan oleh si pengarang karya sastra.

Definisi dan Pengertian Diksi

Secara singkat, diksi dapat diartikan sebagai pilihan kata. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sendiri, pengertian diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti apa yang diharapkan).
Fungsi Diksi
Diksi dalam pembuatan karya sastra memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :
  • Membuat orang yang membaca atau pun mendengar karya sastra menjadi lebih faham mengenai apa yang ingin disampaikan oleh pengarang.
  • Membuat komunikasi menjadi lebih efektif.
  • Melambangkan ekspresi yang ada dalam gagasan secara verbal (tertulis atau pun terucap).
  • Membentuk ekspresi atau pun gagasan yang tepat sehingga dapat menyenangkan pendengar atau pun pembacanya.
Macam – macam Diksi
  1. Sinonim
Sinonim merupakan pilihan kata yang memiliki persamaan makna. Penggunaan kata sinonim biasanya dimaksudkan untuk membuat apa yang dikatakan / dituliskan menjadi lebih sesuai dengan ekspresi yang ingin diungkapkan. Contohnya : mati (ekspresi pengungkapan yang kasar) dan wafat (ekspresi pengungkapan yang lebih halus)
  1. Antonim
Antonim merupakan pilihan kata yang memiliki makna berlawanan atau pun berbeda. Contoh kata antonim adalah besar dan kecil.
  1. Polisemi
Poisemi merupakan frasa kata yang memiliki banyak makna. Contohnya kata kepala yang dapat bermakna bagian tubuh yang terletak di atas leher, atau dapat juga bermakna bagian yang terletak di sebelah atas atau pun depan.
  1. Homograf
Homograf merupakan kata – kata yang memiliki tulisan sama akan tetapi memiliki arti dan bunyi yang berbeda.
  1. Homofon
Homofon merupakan kata – kata yang memiliki bunyi yang sama akan tetapi makna dan ejaannya berbeda.
  1. Homonim
Homonim merupakan kata – kata yang memiliki ejaan yang sama namun makna dan bnyinya berbeda. Contoh Asep (nama orang) dan asep (asap).
  1. Hiponim
Hiponim merupakan kata yang maknanya telah tercakup di dalam kata lainnya. Contohnya kata Salmon yang telah termasuk ke dalam makna kata ikan.
  1. Hipernim
Hipernim merupakan kata yang telah mencakup makna kata lain. Contohnya ada pada kata sempurna yang telah mencakup kata baik, bagus, dan beberapa kata lainnya.

Sumber :
https://pengertiandefinisi.com/pengertian-diksi-fungsi-diksi-dan-macam-macam-diksi/

Penggunaan Huruf Kapital Dan Huruf Miring Yang Benar

Penggunaan Huruf Kapital Dan Huruf Miring Yang Benar

A.    Pemakaian Huruf Kapital
1.      Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama pada awal kalimat.
Misalnya:
Kemana dia pergi?
Rumah itu hancur diterjang banjir.
2.      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada petikan/kutipan langsung.
Misalnya:
Apa yang kamu bawa?” tanya Ayah.
Eni berkata, ”Beristirahatlah dulu di sini!”
3.      Huruf kapital ditempatkan sebagai huruf pertama pada ungkapan yang berhubungan dengan nama tuhan dan kitab suci.
Misalnya:
Allah                                      Islam
Yang Mahakuasa                 Kristen
Yang Maha Esa                    Weda
4.      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada gelar (kehormatan, keturunan, dan keagamaan) dan nama jabatan serta pangkat yang diikuti nama orang.
Misalnya:
Haji Agus Salim                               Presiden Soekarno
Sultan Ageng Tirtayasa                  Profesor Yoyo Mulyana
Nabi Muhammad                            Gubernur Joko Widodo
Jenderal Timur Pradopo                Laksamana Husein
Huruf kapital tidak digunakan pada gelar (kehormatan, keturunan, dan keagamaan) dan nama jabatan serta pangkat yang tidak diikuti nama orang.
Misalnya:
Tahun ini dia akan pergi haji
Dia anak seorang jenderal
5.      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang .
Misalnya:
Wage Rudolf Supratman                          
Taufik Ismail                                               
Susilo Bambang Yudhoyono  
 
6.      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bahasa, semua unsur nama negara, dan lembaga pemerintahan serta nama dokumen resmi.
Misalnya:
bangsa Melayu                     Republik Indonesia
suku Batak                            Majelis Permusyawaratan Rakyat
bahasa Sunda                       Keputusan Presiden Republik Indonesia ...
7.      Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada nama hari, bulan, tahun, hari raya, dan peristiwa sejarah.
Misalnya:
bulan Januari                        hari Natal
bulan Muharam                   tahun Hijriah
hari Jumat                             Proklamasi  Kemerdekaan Indonesia
hari raya Idul Fitri               Perang Uhud
 
8.      Huruf  kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
Misalnya:
Asia Tenggara                      Jakarta
Serang                                    Terusan Suez
Gunung Semeru                  Danau Toba
B.     Pemakaian Huruf Miring
1.      Huruf miring/cetak miring dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
Misalnya:
Pendapatnya dituliskan dalam surat kabar Kompas hari Minggu kemarin.
buku Negarakertagama karangan parapanca
2.      Huruf miring/cetak miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan kata, bagian kata, atau kelompok kata.
Misalnya:
Buatlah dua buah aktif kalimat dengan kata memakai!
Cara meramu obat ini tidak sembarangan karena butuh ketelitian dan kesabaran.
3.      Huruf miring/cetak miring dipakai untuk menuliskan kata ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang sudah disesuaikan ejaannya.
Misalnya:
Nama ilmiah buah manggis adalah Gracinia Mangostana.
Sumber :
http://saefulmaruf.blogspot.co.id/2013/04/penggunaan-huruf-kapital-dan-huruf.html

Langkah-Langkah Penyusunan Laporan Ilmiah

Langkah-Langkah Penyusunan Laporan Ilmiah

Format laporan ilmiah
Ada berbagai macam format penulisan .Namun perbedaan di antara format format yang ada jangan terlalu dipermasalahkan. Hal yang perlu diperhatikan adalah:
1. Pembaca dapat memahami dengan jelas bahwa penelitian telah dilakukan tujuan dan hasilnya.
2. Langkah – langkah medannya jelas , agar jika pembaca tertarik dapat mengulang kembali.
Pada dasarnya ada dua bentuk sistematika penulisan ilmiah ,Yaitu penulisan proposal penelitian dan laporan hasil penelitian . Pada umumnya sistematika penulisan proposal penelitian danpenulisan laporan penelitian sebagai berikut :
Bagian awal
1. halaman judul
2. Halamn persetujuan dan pengesahan (pada laporan penelitian ,sebelum halaman kata pengantar dicantumkan intisari /abstrak)
3. Halamn kata pengantar atau prakata
4. Daftar isi
5. Daftar tabel (jika ada)
6. Daftar gambar (jika ada)
7. Daftar lampiran (jika ada)
Bagian Utama
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
2. Rumusan masalah
3. Tujuan penelitian
4. Ruang lingkup
5. Manfaat penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. Landasan teori/ tinjauan teoretis
2. Kerangak teori
3. Kerangka konsep
4. Hipotesis atau pertamyaan penelitian (jika ada hipotesis)
BAB III METODE PENELITIAN ATAU CARA PENELITIAN
• Jenis penelitian
• Populasi sample (untuk penelitian disertai unit penelitian )
• Variabel penelitian (untuk penelitian laboratorium / eksperimental, sebelum variabel penelitian dicantumkan bahan dan alat)
• Definisi operasioanal variabel atau istilah –istilah lain yang digunakan untuk memberi batasan operasional agar jelas yang dimahsud dalam penelitian itu.
• Desain / rancangan penelitian ( tidak harus , kecuali pada penelitian eksperimental)
• Lokasi dan waktu penelitian
• Teknik pengumplan data.
• Instrumen penelitian yang digunakan
• Pengolahan dan Analisis data
Khusus laporan penelitian dilanjutkan dengan bab IV -VI berikut ini :
BAB IV – HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V – KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI – RINGKASAN
Bagian Akhir
1. Daftar pustaka
2. Lampiran – lampiran;
• Instrumen penelitian
• Berbagai data sekunder yang diperlukan
• Anggaran penelitian
• Jadwal penelitian 

Sumber :
http://damarkanggoro.blogspot.co.id/2011/02/langkah-langkah-membuat-laporan-ilmiah.html